Pelaku Pencabulan Minta Hukuman Ringan
Selain itu, ada hukuman tambahan wajib mengikuti pelatihan kerja selama sebulan. Vonis hakim tersebut hanya separo dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU).
Hakim menyebut terdakwa terbukti melanggar pasal 81 ayat (2) UU Perlindungan Anak. Terdakwa telah menyetubuhi Melati sebanyak dua kali.
Dalam pertimbangan putusannya, Tutut menyatakan bahwa terdakwa sudah melakukan perbuatan melawan hukum.
Juga, merusak masa depan korban. Adapun, hal yang meringankan adalah pengakuan dan penyesalan dari terdakwa.
Menanggapi putusan tersebut, Sandy menyatakan menerima. Dia menilai putusan hakim sudah ringan. Pihaknya memastikan tidak akan mengambil langkah hukum selanjutnya.
"Kami menerima, tidak akan mengajukan banding," ujarnya.
Di sisi lain, JPU Sukisno menyatakan masih pikir-pikir. Sebab, putusan hakim hanya separo dari tuntutan.
Menurut dia, hakim seharusnya memberikan vonis minimal sepertiga dari tuntutan. "Kami masih pikir-pikir," tuturnya.
Sidang kasus pencabulan MFF terhadap Melati (bukan nama sebenarnya) tuntas kemarin.
- Gadis di Bawah Umur Diperkosa Bergiliran Dua Pemuda
- Oknum PNS Cabul Ini Menyerahkan Diri ke Polisi, Ulahnya Sangat Tak Terpuji
- RL Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Anak, Begini Kejadiannya
- Istri Kerja di Luar Negeri, Ayah Cabuli Anak Kandung, Kakek AM Biadab
- Ahmad Sahroni Minta Petugas Damkar Mencabuli Anak Kandung Dihukum Berat
- Cabuli Anak di Bawah Umur, Kakek Ishak Polatu Divonis 5 Tahun Bui, Adil untuk Korban?