Pelaku Penyekapan Disetrum, Lalu Ditembak Sampai Mati

Pelaku Penyekapan Disetrum, Lalu Ditembak Sampai Mati
DITEMBAK MATI: Jenazah Hulah langsung dibawa menuju kamar mayat RSUD Tarakan. FOTO: HENDI SURYADI/RADAR TARAKAN/JPNN

“Pelaku mengunci kamar dan menyandera dua keponakannya dengan sebilah parang. Hulah juga mengancam akan menusukkan parang tersebut ke tubuh kedua balita tersebut bila ada yang mencoba mendekat,” ucapnya.

Mengetahui hal itu, pihak kepolisian dibantu TNI berusaha melakukan negosiasi. “Kami kirimkan negosiator dari kepolisian dan TNI pada pukul 13:30 Wita,” ucap Riski.

Riski mengungkapkan, petugas melakukan tiga tahapan sebelum melumpuhkan pelaku.

Dia memastikan, tahapan-tahapan tersebut sudah sesuai tandard operational procedure (SOP).

“Sebenarnya kami berharap pelaku bisa diajak negosiasi. Namun, hingga tiga tahapan telah dilalui, tidak ada iktikad baik dari dia. Terpaksa kami melakukan tahapan terakhir dengan melumpuhkan pelaku,” ujarnya.

Sebelum dilumpuhkan, Hulah sempat mengunci pintu kamar.

Pihak negosiator membutuhkan waktu dua jam untuk membujuk Hulah agar mau membuka pintu kamar.

“Ketika berhasil dibujuk, kami melihat pelaku membawa sebilah parang yang sudah dilingkarkan ke salah seorang anak korban, sementara satu anak korban lainnya berada di sudut kamar,” tuturnya.

Usaha petugas kepolisian dan personel TNI membebaskan sandera yang disekap Hulah di RT 1, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kalimantan Utara, Selasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News