Pelatihan Begal di Gudang, Mulai Cara Pegang Parang Hingga...

Pelatihan Begal di Gudang, Mulai Cara Pegang Parang Hingga...
Para begal yang berhasil ditangkap Polrestabes Surabaya. Foto: Dimas Alif/Jawa Pos

jpnn.com - DALAM ’’pelatihan’’ membegal, pelaku secara tidak langsung diajari cara melumpuhkan korban dengan cepat.

Salah satunya, senjata tajam diarahkan pada bagian tubuh yang membuat korban jatuh dan tidak berdaya.

Hal itu diceritakan Arif Winarno alias Grandong, begal yang berhasil dibekuk, dan kini menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya, saat ditemui Jawa Pos (induk JPNN).

Misalnya, mengincar motor. Yang disabet senjata adalah tangan korban. Harapannya, korban terjatuh dan motor bisa dengan mudah dibawa kabur. Jika tidak jatuh juga, pelaku memiliki senjata cadangan. Yaitu, sebongkah paving yang dilempar ke bagian kepala.

Hal itu juga dilakukan komplotan Arif Winarno alias Grandong cs terhadap Wahyu Laksono Utomo, karyawan Jawa Pos. Korban disabet celurit di bagian tangan. Bacokan itu membuat Wahyu dioperasi karena senjata tajam tersebut menembus tulangnya.

Meski begitu, Arif tidak menyerah. Dia melemparkan paving dan mengenai leher bagian belakang Wahyu yang syukurnya tetap bertahan dan selamat.

Ilmu membegal tidak hanya terkait dengan melumpuhkan korban. Tapi, juga berbagi peran. Ada pembagian tugas yang direncanakan dengan matang sebelum beraksi. Ada yang bertindak sebagai joki alias sopir motor saat membegal. Ada juga yang bertugas memepet motor korban.

Peran lain adalah menyabetkan parang atau melempari korban dengan paving sampai tak berdaya. Setelah korban tidak bisa melawan, pelaku yang berperan mengambil barang segera beraksi. Barang yang dirampas berupa handphone, dompet, ataupun motor milik korban.

DALAM ’’pelatihan’’ membegal, pelaku secara tidak langsung diajari cara melumpuhkan korban dengan cepat. Salah satunya, senjata

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News