Pelatihan IoT Bikin Petani Melek Teknologi

Penyuluh Pertanian Utama Siti Nurjanah dari PUSLUHTAN memberikan apresiasi kepada Provinsi Jawa Barat yang serius dalam penerapan teknologi digital.
"Ini membuktikan bahwa pertanian Jawa Barat memang maju, mandiri, dan modern dengan akan adanya tindak lanjut dari kegiatan ini," kata Siti.
Dia berharap agar inovasi ini dapat menjadi terobosan yang membawa perubahan baik bagi pertanian Jawa Barat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa Smart Farming bukan sekadar teknologi digital untuk pertanian. Tetapi, merupakan sistem pengelolaan tanaman yang terdiri atas teknologi IoT, penyuluhan dan nutrisi tanaman.
"Dan peran penyuluh adalah untuk memberikan rekomendasi tindakan dan pemberian nutrisi yang tepat agar sesuai dengan kondisi tanaman. Ini amat penting agar hasil panen optimal," beber dia.
Mentan mengingatkan bahwa IoT ini tidak akan bisa memberikan hasil yang optimal tanpa keterlibatan penyuluh pertanian dalam kolaborasi dengan petani.
"Penyuluh Pertanian memiliki peran dalam analisa kondisi lahan dan tanaman di lapangan dan data-data keluaran IoT," tutup SYL -sapaan Syahrul Yasin Limpo.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa IoT pada pertanian berfungsi untuk mendapatkan informasi secara cepat dan otomatis tentang kondisi tanaman.
Kementan gelar kegiatan pelatihan smart farming yang difokuskan pada teknologi, penyuluh petani, dan nutrisi mikroba fermentasi.
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- KBA Garmin Menghadirkan Teknologi Navigasi hingga Multimedia untuk Pengalaman Sempurna
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM