Pelindo Minta Tidak Dipermanenkan

Pelindo Minta Tidak Dipermanenkan
Pelindo Minta Tidak Dipermanenkan
Dari 7.000 angkutan barang, 60 persen atau 4.200 truk/kontainer di antaranya mengakses Jalan Cacing, sebanyak 1.200 truk/kontainer lainnya mengakses Jalan RE Martadinata dan 1.400 truk/kontainer mengakses ruas tol Cawang-Tanjungpriok. Dari 7.000 angkutan barang bermuatan berat itu, 3.000 merupakan angkutan peti kemas atau kontainer, sisanya 4 ribu merupakan truk roda empat lebih. ’’Jika mobilitasnya terhambat, bisa dibayangkan berapa kerugian yang bisa ditimbulkan,’’ terangnya.

Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono tetap pada pendirianya melanjutkan kebijakan pembatasan dan pengalihan angkutan barang. Sebab, hal itu merupakan kesepakatan antara Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, Dinas Perhubungan DKI, PT Jasa Marga, dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). ’’Kesepakatannya, pembatasan jam operasional dan pengalihan truk dan kontainer di jalan tol akan dilanjutkan,’’ ungkapnya.

Dikatakan Pristono, perpanjangan penerapan kebijakan pembatasan dan pengalihan truk akan kembali dievaluasi setelah satu bulan berjalan. Pada uji coba lanjutan ini, sterilisasi ruas tol tidak hanya untuk tol Cawang-Tomang, tapi meluas. Beberapa ruas jalan tol yang tidak boleh dilalui truk angkutan berat yaitu ruas tol Cawang-Pluit, Cawang-Tanjung Priok, Cawang-Pasar Rebo, dan Cawang-Cikunir. ’’Tentu kami menyiapkan sejumlah jalur alternatif. Untuk memperlancar pengalihan arus akan ada petugas gabungan Dishub DKI Jakarta, Polda Metro Jaya serta Jasa Marga,’’ kata Pristono. (dms/wok)

JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menginginkan agar rencana mempermanenkan uji coba pembatasan jam operasional dan pengalihan angkutan barang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News