Peluang Besar Sandiaga Jadi Pendamping Airlangga, Begini Syaratnya

"Jawa non jawa itu juga bagian strategi politik untuk meraih dukungan dari zona berbeda. Tapi klo calonnya kuat, komposisi jawa non jawa ga penting lagi macam SBY dan jokowi periode kedua" tuturnya.
Sebelumnya, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wasisto Raharjo Jati, mengatakan faktor kesukuan formasi ideal untuk menjadi pemimpin di Indonesia.
“Karena hal itu juga menunjukkan keseimbangan dan stabillitas relasi antara Jawa sebagai mayoritas dan non-Jawa sebagai minoritas,” kata Wasisto saat dihubungi Jumat, 15 Oktober 2021.
Wasisto mengatakan, Airlangga dinilai cukup untuk mewakili suara dari kalangan jawa. Sementara Erick Thohir dan Sandiaga Uno dari luar jawa.
“Saya pikir Erick dan Sandiaga akan menjadi cawapres ideal bagi Airlangga dan Prabowo jika kita merunut pada pola Jawa dan non Jawa,” kata dia.
Tapi, faktor Jawa dan non-Jawa bukan satu-satunya indikator dalam memilih pasangan capres dan cawapres. Faktor identitas menjadi penting juga untuk dipertimbangkan.
“Melihat kecenderungan sekarang karena adanya faktor identitas bisa jadi faktor agama diikutkan dalam nominasi capres dan cawapres itu,” terang dia. (ant/dil/jpnn)
Kader Partai Gerindra Sandiaga Uno dinilai memiliki peluang untuk berpasangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato dalam
Redaktur & Reporter : Adil
- Tunjuk Airlangga Jadi Negosiator Tarif AS, Prabowo Dapat Pujian
- Indonesia Terbuka soal Kritik Terhadap QRIS
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Program Si Iklas Besutan Sandiaga Uno Hadirkan Pelatihan Kedua, Diikuti 50 Peserta
- Prabowo Minta Struktur Komisaris BUMN Dirampingkan, Diisi Profesional