Peluru Aparat Tewaskan 1 Warga
Sabtu, 06 Oktober 2012 – 09:42 WIB
LARANTUKA, TIMEX-Wahid Beda (63) warga Desa Lewonara tewas setelah pinggangnya ditembusi timah panas yang dilepas aparat keamanan ketika berusaha meredam perang tanding antara warga Desa Lewonara dan Desa Lewobunga, Kecamatan Adonara Timur, Kamis (4/10) sore. Sumber yang tidak mau namanya dikorankan menerangkan, peluru yang menyasar tiga orang warga itu bersumber dari senjata api milik anggota Brimob yang beberapa hari terakhir ditugasi membantu Polres Flores Timur dan Kodim 1624 Larantuka di lokasi kejadian. Proyektil peluru yang bersarang di kaki korban Stanis kini berada di tangan keluarganya, sementara pada tubuh kedua korban lainnya hanya ditemukan serpihan peluru.
Selain korban tewas, peluru aparat keamanan juga melukai Stanis Seran (35) dan Martinus Manga (52). Wahid bersama kedua korban lainnya sempat dilarikan ke RSUD Larantuka. Namun peluru yang tembus dari pinggang kiri hingga pinggang kanan, membuat korban harus dirujuk ke RSU Maumere. Meski demikian, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
Stanis sendiri menderita luka tembak di kaki kiri, sementara korban Martinus terluka karena tembakan di paha sebelah kanan belakang. Peluru yang menghujan paha Martinus itu juga menembusi lutut sebelah kiri korban. Keduanya hingga kini masih dirawat di RSUD Larantuka. Sementara korban meninggal sudah dibawa ke rumahnya untuk disemayamkan.
Baca Juga:
LARANTUKA, TIMEX-Wahid Beda (63) warga Desa Lewonara tewas setelah pinggangnya ditembusi timah panas yang dilepas aparat keamanan ketika berusaha
BERITA TERKAIT
- Tugas Dua Pj Bupati Kembali Diperpanjang, Nana Sudjana: Perhatikan Inflasi Hingga Pilkada
- Kemenag Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar
- Penjaga Pondok Pesantren di Sukabumi Meninggal Dunia Akibat Longsor
- Kebakaran Melanda Pasar Panorama Bengkulu, 3 Ruko Hangus, Satu Keluarga Dilarikan ke RS
- Kunjungi Korban Banjir Mahulu, Pj Gubernur Kaltim Fokus Siapkan Pangan-Listrik
- Perintah Irjen Helmy Santika: Tindak Tegas Aksi Premanisme di Lampung