Pemadaman Karhutla Terkendala Pasokan Air, Terpaksa Dilakukan Secara Manual

Pemadaman Karhutla Terkendala Pasokan Air, Terpaksa Dilakukan Secara Manual
Pemadaman karhutla via udara. Foto: sumeks.co.id

Diungkapkan mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan ini, bahwa saat ini kondisi kebakaran lahan yang terjadi dikabupaten Pelalawan telah kembali meluas. Seperti kebakaran lahan yang terjadi di Desa Penarikan Kecamatan Langgam. Di mana sebelumnya, api yang membakar lahan di desa tersebut hanya seluas 20 hektar, namun saat ini telah bertambah 10 hektar sehingga totalnya menjadi 30 hektar.

"Lahan yang terbakar ini beragam. Ada kebun karet milik warga dan juga kebun kelapa sawit milik CV Wahana seluas 9 hektar. Bahkan, kebakaran ini sangat luas terjadi dilokasi lahan milik KUD Penarikan Jaya yang telah memperoleh izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan masyarakat (IUPHKM) dari KLHK pada tahun 2018.

“Di lokasi ini, luas lahan yang terbakar yakni 21 hektar. Untuk itu, kami bersama tim gabungan akan terus bekerja maksimal memadamkan api ini, sehingga kebakaran tidak kembali meluas," ujar mantan Sekwan DPRD Pelalawan ini.

BACA JUGA: Respons Politikus PKS Soal Rencana Pemerintah Impor Rektor

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Drs Hadi Penandio MSi menjalaskan, bahwa hingga saat ini total Karhutla yang terjadi di Kabupaten Pelalawan seluas 57 hektar.

Di mana kebakaran tersebut terjadi di tiga lokasi yakni di Desa Penarikan kecamatan Langgam dengan luas terbakar 30 hektar. Sedangkan saat ini tim gabungan masih berada di lokasi karena api masih belum berhasil dipadamkan.

"Di Desa Penarikan ini, ditemukan 3 hotspot yakni 1 hotspot confidence diatas 70 persen yang telah berubah menjadi titik api (firespot) dan membakar lahan seluas 30 hektar. Kemudian, juga ada 2 hotspot lainnya confidence diatas 50 persen. Dan satu hotspot lainnya convidence 50 persen berada di Desa Kusuma Kecamatan Pangkalan Kuras.," paparnya.

Kemudian, kebakaran juga terjadi di Kelurahan Langgam dengan luas terbakar 15 hektar. Dan dilokasi ini, tim gabungan tengah melakukan proses pendinginan karena api berhasil dipadamkan. Begitu juga kebakaran yang terjadi di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) tepatnya di Desa Lubuk Kembang Bunga dan Desa Kesuma kecamatan Pangkalan Kuras yang telah membakar lahan seluas 14 hektar.

Kebakaran hutan dan lahan (Karhuta) di Kabupaten Pelalawan, Riau, kembali meluas. Ada sebanyak empat titik panas (hotspot) yang terpantau Satelit Terra dan Aqua di wilayah tersebut pada Senin (29/9) siang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News