Pemanfaatan Fasilitasi FTA Naik

Pemanfaatan Fasilitasi FTA Naik
Pemanfaatan Fasilitasi FTA Naik
JAKARTA- Kini minat pengusaha memanfaatkan keringanan bea masuk di negara tujuan ekspor makin tinggi. Berdasar jumlah penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) untuk ekspor ke sejumlah negara terus mengalami peningkatan. SKA tersebut bagian dari fasilitasi Free Trade Agreement (FTA) atau Economic Partnership Agreement (EPA).

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Deddy Saleh mengatakan, meningkatnya penggunaan fasilitasi keringanan bea masuk bagi produk lokal yang diekspor ke negara tujuan tertentu tersebut menunjukkan tren positif. "Pemanfaatan keringanan bea masuk itu diharapkan dapat terus meningkatkan daya saing produk ekspor kita di negara-negara tujuan," katanya.

Dikatakan, data peningkatan tersebut diperoleh dari tabulasi seluruh kantor yang menerbitkan SKA untuk ekspor ke mancanegara. Fasilitasi tersebut antara lain Asean Free Trade Agreement (AFTA), Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA), ASEAN-Korea Free Trade Agreement (AKFTA), Asean-India Free Trade Agreement (AIFTA) dan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).

Deddy menuturkan, realisasi pemanfaatan SKA sepanjang periode Januari-Mei 2011 mengalami peningkatan kecuali ACFTA. Form AK untuk AKFTA mendominasi pangsa nilai SKA sebesar 56,8 persen. Kenaikan tersebut didorong pemanfaatan SKA untuk ekspor produk karet dan produk hilir karet ke Korea Selatan dengan pertumbuhan 521,1 persen. Yakni, periode Januari-Mei 2010 lalu senilai USD 22,7 juta menjadi USD 118,2 juta pada tahun ini.

JAKARTA- Kini minat pengusaha memanfaatkan keringanan bea masuk di negara tujuan ekspor makin tinggi. Berdasar jumlah penerbitan Surat Keterangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News