Pembacok Kapolsek Itu Ditembus Tiga Peluru

Pembacok Kapolsek Itu Ditembus Tiga Peluru
Jasad Johanes Tambunan korban penembakan oknum Polisi dari Tarutung saat berada di Ruang Forensik dan instalasi Jenazah RSUD Djasamen Saragih, Sabtu (25/2). Foto: METRO SIANTAR/DHEV BAKKARA/JPG

“Tapi menurut ilmu forensik, jarak tembak 70 cm itu sudah sangat jauh,” jelasnya.

Tidak hanya luka tembak yang ada dalam tubuh Johannes, luka akibat akibat kekerasan tumpul juga ditemukan.

“Itu di daerah dada, perut, tangan dan kaki. Lalu ada juga luka memar di daerah leher, semuanya itu disebabkan kekerasan tumpul tapi tidak fatal,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, suasana di Desa Nainggolan, Kecamatan Pahae Jae, Tapanuli Utara (Taput), Jumat (24/2), gempar akibat ulah seorang pria yang diduga mengalami sakit kejiwaan, yang membacok adiknya.

Bahkan, dia juga membacok Kapolsek Pahae Jae, AKP Viktor Simanjuntak, hingga akhirnya dia tewas ditembak polisi.

Pada peristiwa itu, AKP Viktor Simanjuntak menderita luka di tangan sebelah kiri, sementara pelaku bernama Johannes Tambunan (27) tewas dengan luka di bagian dada kiri.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, Johannes mengamuk memukuli ibunya dengan tangannya di rumah mereka. Melihat ibunya dipukul, adik pelaku, Argi Gosmer (19), berusaha melarai.

Namun, Johannes justru mengambil parang dari dapur dan langsung menyerang adiknya hingga mengalami luka serius. Gosmer mengalami luka di bagian kepala dan tangan sebelah kiri.

 Jasad Johannes Tambunan, 27, pembacok adiknya dan Kapolsek Polsek Pahae Jae telah diautopsi di Instalasi Jenazah RSUD Dr Djasamen Saragih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News