Pembacok Kapolsek Itu Ditembus Tiga Peluru

Pembacok Kapolsek Itu Ditembus Tiga Peluru
Jasad Johanes Tambunan korban penembakan oknum Polisi dari Tarutung saat berada di Ruang Forensik dan instalasi Jenazah RSUD Djasamen Saragih, Sabtu (25/2). Foto: METRO SIANTAR/DHEV BAKKARA/JPG

jpnn.com - jpnn.com - Jasad Johannes Tambunan, 27, pembacok adiknya dan Kapolsek Polsek Pahae Jae telah diautopsi di Instalasi Jenazah RSUD Dr Djasamen Saragih Pematangsiantar, Sumut, Sabtu (25/2). Hasilnya, pria berusia 27 tahun itu tewas akibat tiga luka tembak yang menembus tubuhnya.

Kepala Instalasi Jenazah dan Kedokteran Forensik RSUD Djasamen Saragih, Dr Reinhard Hutahaean mengatakan, luka tembak terdapat di bagian punggung dan menembus telapak tangan. Kemudian luka tembak di bagian dada tembus ke sekitar dada juga” paparnya usai proses otopsi.

Selain luka tembak tembus, kata Reinhard, ditemukan pula luka tembak tidak tembus.

“Luka tembak tidak tembus itu di punggung kanan, masuk ke rongga dada lalu mengenai paru dan jantung,” bebernya seperti diberitakan Metro Siantar (Jawa Pos Group) hari ini.

“Luka tembak tidak tembus itu artinya peluru masuk saja, tidak tembus dan tidak keluar. Itulah yang menyebabkan kematian,” tambahnya.

Dan dari hasil autopsi, jelas Reinhard lagi, pihaknya menemukan sebutir peluru di tubuh Johannes.

“Ada satu peluru. Itu dari luka tembak yang tidak tembus itu tadi,” terangnya.

Reinhard melanjutkan bahwa jarak tembak dalam peristiwa itu hanya 70 cm.

 Jasad Johannes Tambunan, 27, pembacok adiknya dan Kapolsek Polsek Pahae Jae telah diautopsi di Instalasi Jenazah RSUD Dr Djasamen Saragih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News