Pembangunan di Banten Baik, tetapi Kemiskinan Ekstrem Perlu Diperhatikan

Pembangunan di Banten Baik, tetapi Kemiskinan Ekstrem Perlu Diperhatikan
Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro. Foto: Puspen Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Suhajar Diantoro mengapresiasi pembangunan di Provinsi Banten sepanjang 2021 hingga semester awal 2022.

Dia mengatakan realisasi belanja Provinsi Banten termasuk di atas rata-rata.

"Pesan Pak Mendagri terhadap capaian di Banten, laju pertumbuhan lebih tinggi dari nasional. Tingkat pengangguran terbuka juga semakin menurun," kata Suhajar, dikutip dari keterangannya, Jumat (8/4).

Namun, dia menyebut realisasi pendapatan Provinsi Banten masih di bawah rata-rata.

Selain itu, Suhajar juga mengungkapkan rata-rata masyarakat di Banten berpenghasilan Rp 36 ribu per hari dan sebanyak 334 ribu orang tergolong miskin ekstrem.

Untuk itu, pejabat Kemendagri itu meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk menyuplai data produk domestik regional bruto.

"Apabila ada suatu daerah yang rakyatnya mendapat di bawah 15 persen produk domestik regional bruto, maka itu rakyatnya berpotensi melakukan tindak kriminal karena kemiskinan tinggi," ujar Suhajar.

Dengan tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 2,3 persen di Banten, Suhajar mengingatkan pemerintah provinsi untuk memperhatikan persoalan stunting.

Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro mengapresiasi pembangunan di Banten, tetapi kemiskinan ekstrem di provinsi itu perlu diperhatikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News