Pembangunan Pertanian Tepat, Produksi dan Kesejahteraan Meningkat

Pembangunan Pertanian Tepat, Produksi dan Kesejahteraan Meningkat
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto : Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Membaiknya Nilai Tukar Petani (NTP) menunjukkan pembangunan sektor pertanian arahnya tepat dan sasaran kinerjanya fokus.

Demikian disampaikan Pengamat Sosial Pertanian dari Institut Policy for Agro Reform, Ismu Amir Hatala, menyusul keterangan resmi Badan Pusat Statsistik (BPS) awal Agustus lalu. BPS mencatat NTP pada Juli 2019 secara nasional naik 0,29 persen, yaitu dari 102,33 menjadi 102,63. 

“NTP itu kaitannya dengan pendapatan dan kesejahteraan petani," tambah Ismu.

BACA JUGA : Usai Disemprit Jokowi, Plt Dirut PLN Bilang Begini

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 33 provinsi di Indonesia selama Juli 2019, Kenaikan NTP dipicu oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,70 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) sebesar 0,41 persen.

"Kenaikan NTP disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian," kata dia, di Kantornya.

Dia melanjutkan, kenaikan NTP Juni 2019 dipengaruhi oleh kenaikan NTP di tiga subsektor pertanian, yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,36 persen, Subsektor Holtikultura sebesar 0,61 persen dan Subsektor Pertenakan sebesar 0,67 persen.

"Sementara itu, NTP di dua subsektor pertanian lainnya mengalami penurunan, yaitu NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat dan TP Subsektor Perikanan, masing-masinhg sebesar 0,40 persen dan 0,32 persen," jelasnya.

Kenaikan NTP disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News