Pembawa 1 Ton Sabu Diduga Satu Jaringan dengan Wonderlust

Pembawa 1 Ton Sabu Diduga Satu Jaringan dengan Wonderlust
Anggota Pomal menggiring salah satu tersangka pembawa sabu satu ton usai ekspos di Lanal Batam, Batuampar, Sabtu (10/2). F Dalil Harahap/Batam Pos

jpnn.com, BATAM - Wakasal Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman mengatakan kapal Sunrise Glory pembawa 1,29 ton narkoba jenis sabu-sabu yang ditangkap di Batam merupakan target operasi (TO) TNI AL sejak Desember tahun lalu.

Achmad mengatakan kapal ini semula diduga membawa seberat 3 ton sabu-sabu, namun sebagian isinya sudah dibongkar terlebih dahulu.

Melihat modus kapal ini mencoba memasuki perairan Indonesia, Wakasal Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman mengungkapkan Kemungkinan Sunrise Glory ini satu jaringan dengan kapal Wonderlust yang sebelumnya menyelundupkan sabu ke Jakarta, tahun lalu.

“Mereka ini mencoba masuk dengan menyisir melalui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Lalu coba-coba masuk, tapi saat akan dikejar mereka akan keluar dari ZEE. Masuk ke perairan internasional,” ujarnya.

Achmad menerangkan sejak Desember tahun lalu, pihaknya menerima informasi ada kapal Sundemen 66 yang akan mencoba menyelundupkan sabu ke Indonesia.

Sejak saat itu, TNI AL memerintahkan jajarannya untuk memantau setiap pergerakan kapal di perairan Indonesia.

“Kami tidak bekerja sendirian, tapi bersama dengan BNN,” tuturnya.

Pada Rabu, (7/2) kapal yang memiliki ciri-ciri yang sama saat melintasi selat Philip. TNI AL mengerahkan KRI Siguror. Saat ditangkap kapal itu menggunakan bendera Singapura.

Kapal Sunrise Glory pembawa 1,29 ton narkoba jenis sabu-sabu yang ditangkap di Batam merupakan target operasi (TO) TNI AL sejak Desember tahun lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News