Pembukaan Sekolah Saat Pandemi, Netty Heryawan DPR: Jangan Jadikan Anak-anak Kelinci Percobaan
Netty meminta pemerintah belajar dari negara lain seperti Prancis dan Korea Selatan.
“Ketika Perancis mulai membuka sekolah, ditemukan ada 70 kasus baru. Sementara di Korea Selatan ada 79 kasus baru. Apa kita ingin seperti itu juga? Janganlah coba-coba kebijakan yang pertaruhannya adalah nyawa," tambahnya.
Selain itu, menurut Netty, berdasarkan laporan KPAI baru ada 18 persen sekolah yang siap dengan protokol kesehatan pencegahan covid-19, sementara 80 persen lebih lainnya tidak siap.
“Ini membuktikan bahwa pembukaan sekolah saat ini berbahaya dan penuh pertaruhan, bahkan banyak orang tua yang khawatir jika pembukaan sekolah tetap dipaksakan, " kata Netty.
Sebagaimana diketahui, saat ini beredar petisi online yang sudah ditandatangani lebih dari 60 ribuan orang, meminta agar pembukaan sekolah di tengah pandemi Covid-19 ditunda.(ikl/jpnn)
Pembukaan sekolah di saat pandemi sama saja dengan mempertaruhkan nyawa generasi penerus bangsa karena hingga kini transmisi Covid-19 belum terkendali.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Tren Pemulihan Ekonomi Makin Solid Setelah Pandemi Covid-19 Berlalu
- Menanti Keberlanjutan Program Merdeka Belajar di Era Prabowo-Gibran
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- BRI Peduli Ini Sekolahku jadi Wujud Nyata Komitmen Memajukan Pendidikan Indonesia
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia
- Buwas Curiga, Penghapusan Pramuka dari Ekskul jadi Upaya Melemahkan Indonesia