Pembunuhan Berantai Libatkan Oknum Guru

Pembunuhan Berantai Libatkan Oknum Guru
Pembunuhan Berantai Libatkan Oknum Guru
Mujianto mengakui perbuatan nekatnya terhadap para korban didasari atas rasa cemburu dan sakit hati. Setiap kali selesai menghabisi korbannya, pemuda yang tidak pernah bertemu dengan orangtua kandungnya tersebut selalu merasakan kepuasan. "Saya tidak menyesal telah melakukannya," ujarnya.

Berbeda dengan keterangan para tetangga dan kerabatnya, Mujianto mengaku mengalami disorientasi seksual sejak tinggal bersama Joko, sekitar dua tahun yang lalu. Dia membantah telah menjadi seorang gay sejak kecil." Saya juga pernah berpacaran dengan wanita tulen," akunya lagi.

Mujianto merasakan perubahan besar dalam dirinya sejak hidup dan tinggal seatap dengan Joko. Beberapa kali Mujianto juga pernah diajak untuk bertemu dengan kenalan-kenalan majikannya tersebut, yang disebutnya sebagai kekasih. "

Sementara itu, polisi kemarin memanggil Joko di mapolres. Duda tanpa anak ini datang sekitar pukul 08.00 untuk diperiksa sebagai saksi. Dalam keterangannya, Joko mengaku mengnal Mujianto setelah merekrtunya untuk menjadi anggota grup musik yang dikelolanya sendiri. "Saya dikenalkan oleh teman," akunya.

NGANJUK- Kasus pembunuhan berantai dengan cara meracun korbannya merembet. Pelakunya diduga tidak hanya Mujianto, 24, warga Desa Jatikapur, Kecamatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News