Pemda dan Budaya Hambat Pemberantasan Buta Aksara
Jumat, 21 Oktober 2011 – 19:31 WIB

Pemda dan Budaya Hambat Pemberantasan Buta Aksara
Sedangkan hambatan kulturalnya di antaranya terkait kebiasaan dan persepsi masyarakat. misalnya ada anak yang tidak boleh sekolah karena dilarang orang tuanya dan si anak diminta untuk bekerja di sawah saja. Itu kultural. Tidak ada urgensi dari generasi tua ke generasi muda untuk belajar,” paparnya.
Karenanya, pemberantasan buta aksara harus dikembangkan melalui pendekatan yang sifatnya kemasyarakatan. "Kegiatan-kegiatan yang seperti ini harus memakai media secara efektif dan media itu harus sampai masuk ke tempat ibadah, seperti gereja, pura, masjid," cetusnya.(cha/jpnn)
JAKARTA - Pemerhati pendidikan Arief Rahman menilai masalah struktural dan kultural menjadi penghambat dalam pemberantasan buta aksara. Menurutnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PENABUR Kids Festival 2025 Mencetak Anak Indonesia Hebat
- Hati Tertinggal di Merauke, Tergerak Bikin Program Pendidikan
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Pesan dari Merauke untuk Pemerintah Pusat: Jangan Ada Lagi Cerita Anak Papua Tidak Sekolah
- Hadir di Semarang, KAYO.id Kenalkan Bahasa dan Budaya Jepang Sejak Dini
- Prodi Desain Interior PresUniv Bejibun Beasiswa, Gampang Dapat Pekerjaan