Pemda Ogah Minta Formasi PPPK 2022, Kemendikbudristek Tetap Ngotot Harus Tercapai Target Satu Juta

Pemda Ogah Minta Formasi PPPK 2022, Kemendikbudristek Tetap Ngotot Harus Tercapai Target Satu Juta
Dirjen GTK Kemendikbudristek Iwan Syahril mengungkapkan kondisi terkini soal PPPK guru. Foto: tangkapan layar YouTube Komisi X DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Prediksi sejumlah pengamat pendidikan bahwa pengadaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK 2022 bakal gagal sepertinya mulai terbukti.

Hal ini dilihat dari sikap Pemda yang ogah meminta formasi PPPK 2022. Padahal, di daerahnya ada guru honorer yang lulus passing grade (PG), tetapi tidak ada formasi PPPK 2021.

Data Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) per 28 Maret 2022 menunjukkan dari kuota yang disiapkan sebanyak 758.018, usulan Pemda yang masuk hanya 131.239 atau 17,3 persen. Angka ini masih jauh dari kuota yang disiapkan pemerintah.

Kondisi tersebut juga dikeluhkan Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek Iwan Syahril. Kebutuhan guru banyak, tetapi tidak imbang dengan usulan Pemda untuk formasi PPPK 2022.

"Untuk PPPK 2022, usulan Pemda sangat minim, padahal kebutuhan PPPK banyak sekali," kata Dirjen Iwan dalam RDP Panja Formasi GTK PPPK 2022 Komisi X DPR RI, Senin (28/3).

Iwan mengungkapkan usulan Pemda tersebut sudah termasuk formasi guru agama sebanyak 39.007 atau 16,7 persen dari 233.955 kebutuhan.

Kemudian guru seni budaya (termasuk muatan lokal, bahasa daerah, dan kesenian) yang diusulkan hanya 2.330 atau 23,2 persen dari 10.047 kebutuhan. Usulan Pemda untuk formasi guru PJOK sebanyak 11.111 atau 16,3 persen dari total kebutuhan sebanyak 68.145.

"Untuk guru kelas TK yang diusulkan Pemda sebanyak 664 atau 28,4 persen dari 2.340 kebutuhan," ujarnya.

Kemendikbudristek masih mengotot dengan program 1 juta PPPK guru, padahal Pemda ogah-ogahan minta formasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News