Pemerintah Akui Sulit Turunkan Kemiskinan

Pemerintah Akui Sulit Turunkan Kemiskinan
Ilustrasi kemiskinan. Foto: dok/JPNN.com

Wanita yang karib disapa Ani itu menambahkan, sejumlah program perlindungan sosial dari pemerintah itu harus diimplementasikan dengan tepat sasaran.

Di antaranya, proses identifikasi rumah tangga sasaran atau keluarga miskin yang berhak memperoleh bantuan sosial harus valid.

’’Bukan hanya masalah uang, tapi juga sistem dan persiapan. Jadi, sekarang lebih kepada apakah program-program tersebut masuk penetrasi ke daerah-daerah yang memang miskin dan juga anggaran dana desa dipakai untuk itu,’’ ujarnya.

Ani menuturkan, sejumlah pembangunan proyek infrastruktur yang tengah digalakkan pemerintah memang belum memiliki dampak yang signifikan terhadap penurunan tingkat kemiskinan.

Menurut dia, dampak dari proyek-proyek infrastruktur tersebut akan terasa setelah proses pembangunannya rampung.

Sebab, diyakini hal itu bakal memicu adanya aktivitas ekonomi.

Untuk itu, pemerintah harus mengimbangi dengan adanya belanja sosial sebagai bantalan untuk penduduk miskin.

’’Di masa pemerintah membelanjakan untuk proyek infrastruktur, mungkin kemiskinan dan pemerataan belum langsung turun. Saat kita mengeluarkan belanja infrastruktur, belanja sosial harus mengimbangi supaya masalah kemiskinan dan kesenjangan tidak melebar,’’ paparnya.

Pemerintah mengaku kesulitan menurunkan tingkat kemiskinan ke level satu digit atau di bawah sepuluh persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News