Pemerintah Ancam Tindak Kontraktor Nakal
Rabu, 08 Juni 2011 – 07:14 WIB
JAKARTA – Pemerintah mengancam bakal mengganti kontraktor kontrak kerja sama (KKS) yang menyembunyikan target produksi migas di lapangan. Sanksi tersebut diberikan mengingat banyaknya manajemen kontraktor yang tidak serius dalam memproduksi migas. Hal itu akan merugikan pemerintah karena menganggu produksi migas nasional.
“Kami akan ambil tindakan tegas kalau memang itu benar-benar terjadi. Tidak segan-segan untuk mengganti pemimpin kontraktor itu,” tegas Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) R Priyono di Jakarta, Selasa (7/6).
Baca Juga:
Pasalnya, hingga saat ini masih terdapat beberapa kendala pada 29 kontraktor yang belum mencapai target produksi. Produksi minyak yang ditargetkan sebesar 970 ribu barel per hari dalam APBN 2011. Namun sayang, hingga kuartal pertama 2011 baru bisa mencapai 933 barel per hari.
Dukungan serupa juga dilontarkan Anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha. Dia mengatakan, menurunnya produksi migas nasional dikarenakan ada perbedaan informasi capaian di lapangan yang disampaikan oleh manajemen kontraktor. ”Harus ada sanksi. BP Migas mesti segera mengecek di lapangan,” katanya. (lum)
JAKARTA – Pemerintah mengancam bakal mengganti kontraktor kontrak kerja sama (KKS) yang menyembunyikan target produksi migas di lapangan. Sanksi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta