Pemerintah Australia Pulangkan Warganya dari Bali Karena COVID
"Kami mencintai orang Bali, mencintai spiritualitas mereka, segala hal tentang pulau ini," ucapnya.
Tapi karena pandemi telah menghancurkan perekonomian Bali dan memaksa anak-anak mereka belajar di rumah selama berbulan-bulan, keluarga Sutherland pun memutuskan sudah waktunya untuk pulang ke Australia.
Mereka awalnya berusaha untuk kembali ke negaranya pada bulan Juli.
Namun penerbangan mereka tiba-tiba dibatalkan, dan penerbangan komersial lainnya mulai berkurang seiring situasi Indonesia yang menjadi episentrum COVID-19 dunia.
"Kami harus mengucapkan selamat tinggal kepada banyak sahabat tercinta," kata Georgia.
"Pada saat yang sama, kami merasa senang mendapatkan kesempatan ini dan anak-anak bisa kembali ke sekolah," tambahnya.
Setelah menjalani karantina selama dua minggu di Darwin, keluarga ini akan pulang ke Perth, dan anak-anak mereka akan bersekolah di Australia untuk pertama kalinya.
"Meskipun mereka dibesarkan di Bali, mereka sama saja dengan orang Australia lainnya," ujar Hamish Sutherland.
Pemerintah Australia akan memulangkan sekitar 200 warganya dari Bali dengan menggunakan penerbangan repatriasi khusus hari Rabu ini (18/08)
- WWF Ke-10 di Bali, 7 KRI Bersiaga Menjaga Perairan di 4 Sektor
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara