Pemerintah Curiga Penumpang \'Ilegal\' Malaysia Airlines 4 Orang

Pemerintah Curiga Penumpang \'Ilegal\' Malaysia Airlines 4 Orang
Pemerintah Curiga Penumpang \'Ilegal\' Malaysia Airlines 4 Orang

jpnn.com - SPEKULASI tentang ulah terorisme di balik hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang bertolak dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing Sabtu (8/3) pagi semakin menyeruak. Bahkan, pemerintah Malaysia kini mencurigai penumpang 'ilegal' di pesawat berkode MAS itu bukan dua orang, melainkan empat  orang.

Ya, meski belum meyakini, kini pemerintah Negeri Jiran itu sedang mendalami kemungkinan ada empat orang yang terbang menggunakan dokomen ilegal. "Empat nama (penumpang 'ilegal') sudah kami serahkan ke pihak intelejen," kata Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein saat konferensi pers Minggu (9/3). 

Kata dia, bukan hanya empat nama itu saja yang akan diinvestigasi, namun seluruh manifest penerbangan MH370 juga akan dipelototi. "Semua akan kami investigasi untuk mencari segala kemungkinan," imbuhnya. 

Ya, sebelumnya, ada dua nama penumpang yang tercantum ternyata tidak ikut terbang di pesawat itu. Dia adalah Luigi Maraldi, 27 warga Italia dan Christian Kozel, 30 warga negara Austria. Keduanya mengaku sempat kehilangan paspor di waktu yang berbeda. 

Ternyata bukan hanya dua orang itu saja yang heran namanya muncul sebagai penumpang pesawat itu, salah seorang di Tiongkok bernama Yu juga mengaku namanya ada di manifest tapi dia tak ikut terbang.  

Pihak otoritas Tiongkok menyebut ada satu nama penumpang bernama Zhao Qiwei yang menggunakan paspor dan dokumen seorang pria bernama Yu. Padahal kini Yu masih hidup dan tinggal di Provinsi Fujian Tiongkok dan mengaku tak pernah kehilangan paspor. Nah, sedangkan satu penumpang yang terbang dengan paspor yang tak sesuai masih belum jelas. (washingtonpost/mirror/mas)


SPEKULASI tentang ulah terorisme di balik hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang bertolak dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing Sabtu (8/3)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News