Pemerintah Didorong Sahkan Hari Tenun dan Songket Nasional

Pemerintah Didorong Sahkan Hari Tenun dan Songket Nasional
desainer Wastra Tenun dan Songket Nusantara , Anna Mariana (berhijab). Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Kerajinan tenun dan songket adalah salah satu produk tekstil tradisional yang bisa ditemukan di banyak daerah di Indonesia.

Masing-masing daerah memiliki ciri dalam teknik pembuatan dan motif. Ciri ini menjadi identitas budaya dari masing-masing sentra kerajinan tenun songket.

Karena itu, sejumlah kalangan mengharapkan pemerintah mengesahkan Hari Tenun dan Songket Nasional.

"Tenun dan songket tidak hanya selembar kain benda pakai, tenun dan songket adalah simbol budaya yang telah merasuk dalam kehidupan, tradisi, sistem nilai, dan sosial masyarakatnya. Untuk itu, pemerintah sudah saatnya mencetuskan dan meresmikan adanya Hari Tenun dan Songket Nasional," kata Ketua Umum Bamus Betawi Zainuddin di Jakarta.

Tenun dan songket nusantara, kata Haji Oding sapaan akrab Zainuddin, merupakan aset dan warisan budaya nenek moyang secara turun menurun.

Kain tenun dan songket memberikan nilai tersendiri yang bisa menunjukan “kebesaran” bagi orang-orang yang memakai dan membuatnya.

Sementara itu, desainer Wastra Tenun dan Songket Nusantara, Anna Mariana mengatakan Bamus mendukungnya untuk mengangkat dan melestarikan budaya Indonesia yang khususnya saat ini telah lahir sejarah dan budaya baru kain Tenun dan Songket Betawi di Jakarta.

"Yang mana sebelumnya budaya wastra dan mode di betawi hanya ada batik-batik saja, saat ini sudah punya pengembangan dan inovasi produk budaya baru yang handmade dan tradisional yaitu kain tenun dan songket Betawi," tutur Anna.

Dengan karya cipta tersebut dia ingin persembahkan untuk masyarakat betawi di Jakarta dan masyarakat seluruh Indonesia khususnya.

Kain tenun dan songket memberikan nilai tersendiri untuk warisan budaya Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News