Pemerintah Gencar Promosi Peluang Investasi Demi Gaet Investor Tiongkok

Pemerintah Gencar Promosi Peluang Investasi Demi Gaet Investor Tiongkok
Sejumlah warga saat melakukan pengurusan izin dokumen di Pelayanan Terpadu Satu Pintu BP Batam di Mall Pelayann Publik. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

jpnn.com, BATAM - Kementerian Perindustrian merancang strategi pengembangan peningkatan ekspor produk elektronika ke Pasar Amerika. Strategi tersebut menitikberatkan pada kegiatan promosi di Tiongkok.

"Ada sejumlah strategi untuk meningkatkan ekspor produk elektronika ke Amerika," ujar Direktur Direktorat Industri Elektronika dan Telematika, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Janu Suryanto, Kamis (27/6).

Momen perang dagang antara Amerika dan Tiongkok memang merugikan kedua belah pihak. Baik negeri Paman Sam maupun negeri tirai bambu menerapkan tarif yang tinggi untuk produk-produk ekspor antar kedua negara adidaya tersebut.

Hal ini membuat Amerika dan Tiongkok mencari negara lain untuk relokasi pabriknya. Tujuannya adalah untuk menghindari tarif tinggi ketika memasuki pasar baik itu pasar Amerika maupun Tiongkok.

BACA JUGA: Dejan Ungkap Alasan Tunjuk Andik Vermansah sebagai Kapten Saat Lawan Persebaya

"Kita harus promosikan peluang investasi di Indonesia kepada perusahaan elektronik di Tiongkok. Produksi elektronika di Indonesia dapat menghindari tarif yang diterapkan Amerika ke Tiongkok," jelasnya.

Janu mengakui proses ini membutuhkan waktu yang relatif panjang, tapi jika terealisasi maka dampaknya akan besar bagi industri dalam negeri.

Ada cara yang lebih cepat, namun sangat tergantung pada minat dan kapabilitas. Pemerintah akna mempromosikan kemampuan manufaktur elektronik di Indonesia sebagai rekan potensial untuk perusahaan di Tiongkok.

Kementerian Perindustrian merancang strategi pengembangan peningkatan ekspor produk elektronika ke Pasar Amerika. Strategi tersebut menitikberatkan pada kegiatan promosi di Tiongkok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News