Pemerintah Gencar Promosi Peluang Investasi Demi Gaet Investor Tiongkok

Pemerintah Gencar Promosi Peluang Investasi Demi Gaet Investor Tiongkok
Sejumlah warga saat melakukan pengurusan izin dokumen di Pelayanan Terpadu Satu Pintu BP Batam di Mall Pelayann Publik. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

Dengan tingginya tarif untuk barang ekspor Tiongkok yang masuk ke Amerika yang berada di kisaran 25 persen, maka perusahaan-perusahaan besar di Tiongkok akan berpikir untuk relokasi pabrik.

"Memang saat ini Vietnam dan Malaysia jadi tujuan utama mereka. Karena banyak kemudahan dan insentif yang diberikan disamping industri supply chainnya juga mendukung disana," jelasnya.

Indonesia masih punya peluang tapi harus banyak berbenah. Pemerintah perlu meninjau ulang beberapa hambatan perizinan dari tahap awal investasi sampai pada tahap realisasi. "Ini semata-mata untuk menarik mereka supaya berinvestasi di Indonesia, khususnya Batam-Bintan-Karimun yang notabene adalah kawasan perdagangan bebas," jelasnya.

Langkah-langkah lain yang diperlukan yakni bangun industri supply chain atau industri pemasok komponen, menekan biaya logistik agar semakin kompetitif, kemudian penerapan kebijakan Tax Holiday.

"Contohnya bagi investasi Rp 50 miliar diberikan Tax Holiday selama lima tahun dan investasi Rp 25 miliar selama 2,5 tahun untuk bidang usaha yang berpotensi masuk ke pasar Amerika," tuturnya.

Untuk tahap perizinan dianggap sudah memadai. Tapi untuk tahap investasi awal sampai ke tahap operasional, masih ditemukan kendala perijinan lainnya yang dapat menghambat proses produksi. "Ini segera harus direview, faktor kecepatan dalam proses perizinan selanjutnya akan menjadi daya tarik tersendiri khususnya di bidang lalu lintas barang dalam menyikapi perang dagang," paparnya.(leo)


Kementerian Perindustrian merancang strategi pengembangan peningkatan ekspor produk elektronika ke Pasar Amerika. Strategi tersebut menitikberatkan pada kegiatan promosi di Tiongkok.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News