Pemerintah Indonesia Diminta Terbuka dan Tegas dalam Tangani Virus Corona

Pemerintah Indonesia Diminta Terbuka dan Tegas dalam Tangani Virus Corona
Tim medis RSUP Sanglah pernah lakukan simulasi penanganan pasien terjangkit virus corona di Ruang Isolasi Nusa Indah, tanggal 12 Februari 2020. (Kompas.com / Imam Rosidin)

Ketika negara-negara lain sudah 'full alert' menangani wabah covid-19 ini, pemerintah kita sempat terlihat tidak serius.

Ketidakseriusan ini dalam seketika menjelma menjadi ketidaksiapan ketika situasinya tereskalasi demikian cepat. 

Pemerintah Indonesia Diminta Terbuka dan Tegas dalam Tangani Virus Corona Photo: Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan pasien pertama Covid-19, 2 Maret 2020. (Supplied: KOMPAS/ Ihsanuddin)

 

Melihat kebijakan dan langkah yang sudah diambil dan dijalankan oleh Pemerintah Indonesia, apa penilaian Anda?

Saat Presiden mengumumkan dua kasus pertama pada 2 Maret 2020, bagi publik pengumuman Presiden itu seolah menegaskan keraguan terhadap ketidakpercayaan pada jajaran pemerintah sendiri yang sebelumnya, yang selalu menyangkal kasus itu di Indonesia.

Padahal, pemerintah semua negara tetangga justru mengakui adanya kasus tersebut di negaranya. 

Keraguan ini diperparah dengan penanganan kasus di lapangan yang dipandang tidak memadai: mulai dari lemahnya perlindungan data pribadi korban, buruknya komunikasi publik, hingga minimnya kesiapan teknis dan medis mulai dari alat test, APD, hingga kapasitas rumah sakit dan mekanisme pendataan kontak (contact tracing).

Singkatnya, kapasitas pemerintah dalam menangani krisis ini sungguh dipertanyakan. 

Mengawali awal pekan ini, angka pasien virus corona di Indonesia sudah mencapai 1.285 orang, 114 di antaranya meninggal dunia, dan 64 orang dinyatakan sembuh.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News