Pemerintah Jatim Siap Terima Warganya yang Habis Menjalani Observasi di Natuna

Pemerintah Jatim Siap Terima Warganya yang Habis Menjalani Observasi di Natuna
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jum'at (14/2). Foto: Humas Pemprov Jatim

jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya sudah siap menerima 65 WNI asal Jawa Timur yang saat ini menjalani observasi di Natuna. Rencananya, mereka yang selesai menjalani observasi akan dipulangkan Sabtu (15/2) ke daerah masing-masing.

"Kami akan kawal betul proses pemulangannya. Kami memastikan ke-65 orang tersebut bisa kembali sehat dan kembali berkumpul dengan keluarganya. Kepulangan mereka sudah ditunggu-tunggu keluarga," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jum'at (14/2).

Dalam rilis yang diterima jpnn.com disebutkan, dari 238 WNI yang pulang dari Wuhan Tiongkok, sebanyak 65 diantaranya berasal dari Jawa Timur. Dari 65 orang itu, mereka berasal dari Sidoarjo 3 orang, Surabaya 34 orang, Tuban 1 orang, Banyuwangi 1 orang, Bojonegoro 1 orang, Bondowoso 1 orang, Gresik 1 orang, Jember 1 orang, Kediri 4 orang, Lamongan 2 orang, Lumajang 4 orang, Malang 7 orang, Pamekasan 1 orang, Ponorogo 1 orang, dan Probolinggo 3 orang.

Khofifah meminta agar masyarakat Jawa Timur tidak khawatir berlebihan dalam merespons kepulangan mereka itu. Khofifah, memastikan seluruh WNI tersebut dalam kondisi sehat.

"Kementerian Kesehatan sudah melakukan observasi selama 14 hari dan tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan gejala terinfeksi virus corona," ujarnya.

Meski demikian, Khofifah tetap mengingatkan agar seluruh masyarakat tetap waspada terhadap ancaman penularan virus corona tersebut dengan terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Khofifah mengatakan, Pemprov Jawa Timur telah melakukan serangkaian aksi pencegahan masuknya virus corona ke Jawa Timur di sejumlah pintu masuk. Pun, dengan kesiapan tim kesehatan provinsi dan rumah sakit rujukan.

Selain itu, kata dia, Pemprov, juga telah berkoordinasi dengan Dinkes Kab/Kota untuk ikut memantau kesehatan orang-orang yang datang dari negara terjangkit/ yang membawa HAC.

Kementerian Kesehatan sudah melakukan observasi selama 14 hari dan tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan gejala terinfeksi virus corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News