Pemerintah Kaji Pembentukan Bullion Bank, Menko PerekonomianSebut Banyak Manfaatnya

Pemerintah Kaji Pembentukan Bullion Bank, Menko PerekonomianSebut Banyak Manfaatnya
Pemerintah mengkaji kebijakan pembentukan Bullion bank. Foto: Ricardo/jpnn.com

Manfaat tersebut meliputi penghematan devisa bagi pemerintah, industri mendapatkan sumber pembiayaan proyek, diversifikasi produk bagi bank.

"Makaa masyarakat akan mendapatkan return dari simpanannya," sebut dia.

Dia melanjutkan, pertambangan Grasberg di Papua merupakan tambang emas terbesar di dunia setelah South Deep Gold Mine di Afrika Selatan dengan cadangan emasnya mencapai 30,2 juta ounces.

“Emas yang dihasilkan dari tambang Grasberg merupakan produk ikutan dari tembaga,” ujar dia.

Selain itu, Indonesia juga merupakan negara produsen emas terbesar ketujuh di dunia dengan produksi pada 2020 mencapai 130 ton atau 4,59 juta ounce.

Di sisi lain, aneka tambang atau ANTAM sebagai produsen asal Indonesia hanya tergolong sebagai junior gold miner company dengan produksi pada 2020 sebesar 1,7 ton.

Sementara konsumsi emas Indonesia cenderung masih rendah dengan rincian untuk retail investment 172.800 ounces dan perhiasan 137,600 ounces.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan akan meneruskan kajian mengenai pembentukan bullion bank dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti mengenai efektivitasnya untuk mengontrol pasar emas.

Pemerintah mengkaji kebijakan pembentukan Bullion bank karena memiliki banyak manfaat. Simak selengkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News