Pemerintah Masih Gagap Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Pemerintah Masih Gagap Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Rhenald Kasali. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah dinilai masih gagap dalam menghadapi perkembangan teknologi digital. Kebijakan lentur sangat dibutuhkan agar bisa beradaptasi di era revolusi industri 4.0.

Guru Besar Fakultas Ekonomika Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengatakan, ke depan arahnya berupa platform yang bersifat multi sisi. Dampaknya juga akan menghilangkan pekerjaan.

"Dua per tiga pekerjaan akan hilang, tetapi jenis pekerjaan akan semakin banyak," ujarnya dalam diskusi Penyiapan SDM dan Infrastruktur Pendukung Memajukan Industri yang diselenggarakan Forum Diskusi Ekonomi Politik, Rabu (4/4), di Jakarta.

Anggota Komisi VI DPR RI Eka Sastra dan Deputi III Kantor Staf Presiden Deni Puspa juga menjadi pembicara dalam diskusi itu.

Rhenald mengatakan, sekarang banyak aktivitas beralih ke internet. "Percuma menutup Doli, Alexis atau Kramat Tunggak. (lokalisasi) Sudah beralih ke HP kita," ujarnya.

Pada kondisi berubah itu, regulasi lama tidak bisa berlaku lagi. Perusahaan-perusahaan lama harus beradaptasi dengan kondisi itu agar bisa beradaptasi.

Deni Puspa mengatakan, strategi Kementerian Perindustrian dan pemerintah pada umumnya sudah tepat. Dalam situasi berubah, tidak bisa membuat strategi spesifik.

Pemerintah kembali ke dasar dengan membenahi sumber daya manusia, infrastruktur, dan regulasi.

Pemerintah dinilai masih gagap dalam menghadapi perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News