Pemerintah Menaikkan Harga BBM, Fahira Idris: Tidak Paham Kondisi Psikologis Rakyat

Pemerintah Menaikkan Harga BBM, Fahira Idris: Tidak Paham Kondisi Psikologis Rakyat
Anggota DPD RI Fahira Idris. Foto: Humas DPD RI

Belum lagi, jika melihat situasi ekonomi nasional yang juga masih tertatih ditambah kondisi sosial, politik dan hukum yang saat ini masih menjadi sorotan tajam publik luas. 

“Menaikkan harga BBM bukan hanya menambah beban hidup, tetapi meningkatkan tensi rakyat terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Seharusnya situasi-situasi seperti ini dihindari oleh pemerintah,” ungkap Fahira.

Terkait BBM bersubsidi, kata Fahira, prioritas pemerintah saat ini idealnya bukan menaikkan harga, tetapi  segera merampungkan aturan teknis ketentuan kelompok masyarakat yang berhak untuk menggunakan Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite. 

Saat ini, lanjut Fahira, aturan teknis terutama Pertalite belum ada, sehingga penyalurannya tidak tepat sasaran atau masyarakat mampu leluasa menikmati BBM subsidin.

Jika aturan teknis ini disempurnakan, kata dia, maka penyaluran BBM bersubsidi akan lebih tepat sasaran sehingga tidak terlalu membebani APBN. 

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah efektivitas pengawasan penyaluran BBM subsidi, yaitu dengan memperkuat peran pemerintah daerah dan penegak hukum terutama dengan penggunaan IT yang paling mutakhir. 

Jika ada pelanggaran dalam penyaluran, maka harus ada sanksi tegas yang menjerakan sehingga tidak berulang.

Dia menegaskan menaikkan BBM bersubsidi mungkin menjadi solusi bagi pemerintah.

Fahira Idris menilai pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi mengabaikan kondisi psikologis rakyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News