Pemerintah Siapkan Inpres Nelayan
Rabu, 02 Maret 2011 – 05:14 WIB
JAKARTA - Janji pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan nasional terus direalisasikan. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan bahwa instruksi presiden tentang kesejahteraan nelayan akan rampung dalam waktu dua pekan. Inpres itu adalah salah satu bukti komitmen pemerintah untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. Fadel mengatakan, saat ini basis nelayan selalu identik dengan kantong kemiskinan. Karena itu, diharapkan di kantong-kantong nelayan itu kemiskinan dapat ditangani. Untuk anggaran program tersebut, Fadel menambahkan, pemerintah menyiapkan sekitar Rp 3 triliun. Jumlah itu akan dimasukkan secara bertahap ke anggaran negara mulai tahun ini. "Di APBNP 2011 sebagian kecil dan berikutnya kita buat bertahap selama tiga tahun," kata Fadel.
"Pemerintah sedang memetakan apa saja yang dibutuhkan mereka mulai dari rumah nelayan dan infrastruktur. Harapannya tidak lama setelah inpres keluar program segera berjalan," kata Fadel usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di kantor Kementerian Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, Jakarta, Selasa (1/3) kemarin.
Baca Juga:
Program kesejahteraan nelayan itu adalah bagian dari enam kluster baru peningkatan kesejahteraan rakyat. Kluster baru itu antara lain, peningkatan kehidupan nelayan, program rumah murah, kendaraan angkutan umum murah, program air bersih, program listrik murah dan hemat, serta program peningkatan masyarakat pinggiran perkotaan.
Baca Juga:
JAKARTA - Janji pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan nasional terus direalisasikan. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad
BERITA TERKAIT
- Energy Talk, Ikhtiar Meningkatkan Pemahaman Tentang Transisi Energi
- Gerindra Apresiasi Kinerja Bank Mandiri pada Kuartal Pertama 2024
- BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft untuk Pacu Inklusi Keuangan
- BRI Gelar Kembali Gelar Desa BRILiaN 2024, Catat Waktunya
- 3 Hari Digelar, Karya Nyata Fest Vol 6 Pekanbaru Raup Transaksi Hingga Rp 668 Juta
- Maluku dan NTT Punya Segudang Potensi, tetapi Menghadapi Banyak Masalah