Pemerintah Telantarkan Petani Sawit

Hanya Perhatikan Pemodal Besar

Pemerintah Telantarkan Petani Sawit
Pemerintah Telantarkan Petani Sawit
JAKARTA— Pemerintah dinilai hanya memprioritaskan para pemilik modal besar dan melupakan nasib para petani sawit, sehingga menyebabkan harga produknya terjun bebas ke level Rp 250 per kg."Bagaimana harganya tidak anjlok, pemerintah hanya memberlakukan kebijakan dengan penurunan ekspor CPO menjadi nol persen," kritik Ketua Umum Dekopin Adi Sasono di Jakarta, Kamis (30/10).

Diakuinya penurunan sawit bisa mendorong ekspor, sayangnya kebijakan itu hanya menolong pengusaha dan bukan rakyat kecil. "Pajak ekspor sudah diturunkan tapi tidak terjadi pembelian sawit oleh pengusaha," ujarnya. Ketidapedulian pemerintah terhadap rakyat kecil dilihat dari sikapnya yang terkesan membiarkan harga sawit jatuh. Dicontohkannya, ketika harga saham di bursa anjlok, pemerintah menyiapkan triliunan rupiah dan mengerahkan BUMN membeli kembali saham-sahamnya serta menjamin simpanan orang-orang kaya. "Anehnya saat harga kelapa sawit anjlok dan dampaknya langsung dirasakan jutaan petani sawit, pemerintah hanya berdiam diri," tandasnya.

Ditambahkannya, Dekopin berharap pemerintah juga melakukan hal sama untuk yang kecil karena jumlahnya mencapai jutaan. Untuk mengatasi

anjloknya harga sawit Adi menyarankan pemerintah menetapkan harga dasar TBS sekitar Rp 550 hingga Rp 600/kg. "Harga TBS saat ini sekitar

250/kg. Nantinya pemerintah membeli TBS untuk diolah menjadi biofuel.Selanjutnya, pemerintah bisa menugaskan PLN untuk membeli biofuel

tersebut menggantikan solar yang harganya dua kali lebih mahal. Kalau ini yang dilakukan pemerintah baru betul-betul menolong rakyat,"

JAKARTA— Pemerintah dinilai hanya memprioritaskan para pemilik modal besar dan melupakan nasib para petani sawit, sehingga menyebabkan harga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News