Pemerintah Tutup, Mesin Perang AS Tetap Beroperasi

Pemerintah Tutup, Mesin Perang AS Tetap Beroperasi
Pesawat bomber B-1B milik Amerika Serikat. Foto: Boeing

’’Kami harus melanjutkan banyak operasi penting lainnya untuk keselamatan hidup manusia,’’ tulis Patrick sebagaimana dilansir The New York Times.

Menteri Pertahanan Jim Mattis memperkirakan, 50 persen pegawai di bawah naungan kementeriannya akan dirumahkan. Pengumpulan informasi intelijen yang dirasa tidak terlalu mendesak dan penting untuk keamanan nasional dihentikan lebih dulu.

Tunjangan USD 100 ribu (Rp 1,3 miliar) untuk keluarga anggota militer yang tewas sementara ini juga tidak bisa diberikan. Biasanya, uang itu diberikan untuk biaya pemakaman.

’’Kapal dan kapal selam tetap di laut, pesawat kami akan terus terbang dan para prajurit terus memerangi teroris di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan,’’ begitu bunyi memo yang ditandatangani Jim Mattis.

Untuk urusan sampah, pemerintah AS belajar dari shutdown 2013. Anggaran pemerintah Kota Washinton DC, misalnya, memang ikut dibekukan karena terkait dengan pemerintah federal. Meski begitu, mereka punya solusi.

Direktur Kantor Manajemen Kinerja dan Anggaran Washinton DC Jenny Reed menyampaikan, pihaknya bisa mengakses pendapatan pajak lokal. ’’Dengan begitu layanan dasar seperti pengambilan sampah tetap bisa berjalan,’’ katanya. (sha/c22/pri)

 

Imbas dari Shutdown di AS

Presiden AS Donald Trump sempat mencuit melalui akun Twitter miliknya bahwa shutdown berdampak luar biasa pada militer AS.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News