Pemetik Buah di Australia Tak Bisa Lagi Diupah Berdasarkan Jumlah Panen yang Mereka Ambil

Pemetik Buah di Australia Tak Bisa Lagi Diupah Berdasarkan Jumlah Panen yang Mereka Ambil
Serikat pekerja AWU mengusulkan setiap pekerja pemetik buah harus mendapatkan upah minimum sesuai ketentuan yang ada. (ABC Rural: Eliza Goetze)

Menteri Pertanian Australia, David Littleproud mengatakan mencoba memahami soal perubahan sistem upah tersebut.

"Fair Work Commission adalah juri yang independen. Otoritasnya independen yang terpisah dari Pemerintah Federal," katanya.

Menurutnya perubahan sistem upah nantinya akan membuat warga di Australia  harus membayar lebih mahal untuk produk yang mereka beli di supermarket.

"Petani harus membayar lebih untuk produksi dan biaya produksi itu dibebankan di harga pasaran," katanya lagi. 

"Kita bisa menyimpulkan, bahwa di satu saat nanti, walau saya belum membaca keputusan sepenuhnya, akan ada kenaikan harga di supermarket."

Mereka yang menentang keputusan terbaru Fair Work Commission bisa mengajukan banding sebelum akhir tahun 2021.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari  ABC News

[Embedded unfair work indonesian]

Semua pemetik buah di Australia, termasuk asal Indonesia, tidak bisa lagi dibayar sesuai dengan berapa banyak buah atau sayur yang dipetiknya dalam sehari


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News