Pemijat Tuna Netra Berkisah tentang Putranya yang Lulus Test IPDN
Jumat, 11 September 2015 – 06:12 WIB
Kebahagiaan juga dikemukakan Chalikul. Betapa tidak, ia yang bercita-cita ingin menjadi camat sejak masih duduk di SMA Al Maksum Jatinangor ini, masuk IPDN sebagai sebuah berkah luar biasa dari Yang Maha Kuasa.
"Saya masuk IPDN ingin mengurangi tanggungan keluarga. Nilai test waktu itu mencapai 336, batas minimal 250. Sekarang uang saku yang saya peroleh Rp 250 ribu per bulan ditabung dulu. Jadi kalau orangtua perlu nelpon, bisa digunakan," ujarnya. (gir)
AROMA minyak gosok masih cukup kental memenuhi ruangan kecil berukuran tak lebih dari 2x2 meter, menyempil di gang sempit yang terletak persis di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor