Pemijat Tuna Netra Berkisah tentang Putranya yang Lulus Test IPDN
Jumat, 11 September 2015 – 06:12 WIB

Chalikul Hafiz, praja IPDN angkatan 2014 bersama kedua orang tuanya. Foto: Ken Girsang/JPNN
Kebahagiaan juga dikemukakan Chalikul. Betapa tidak, ia yang bercita-cita ingin menjadi camat sejak masih duduk di SMA Al Maksum Jatinangor ini, masuk IPDN sebagai sebuah berkah luar biasa dari Yang Maha Kuasa.
"Saya masuk IPDN ingin mengurangi tanggungan keluarga. Nilai test waktu itu mencapai 336, batas minimal 250. Sekarang uang saku yang saya peroleh Rp 250 ribu per bulan ditabung dulu. Jadi kalau orangtua perlu nelpon, bisa digunakan," ujarnya. (gir)
AROMA minyak gosok masih cukup kental memenuhi ruangan kecil berukuran tak lebih dari 2x2 meter, menyempil di gang sempit yang terletak persis di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu