Pemilu Berkualitas Memerlukan Kontribusi Seluruh Komponen Bangsa

Pemilu Berkualitas Memerlukan Kontribusi Seluruh Komponen Bangsa
Warga menggunakan hak pilih di Pemilu. Foto/ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia Prof Komaruddin Hidayat mengatakan, hingga saat ini pemilu masih dianggap sebagai instrumen demokrasi terbaik oleh masyarakat, termasuk umat Islam di dalamnya.

Kendati harus diakui, pemilu juga memiliki ketidaksempurnaan dalam penyelenggaraannya, misalnya saja masyarakat tergolong masih tidak mampu memilih pemimpin yang baik berbasis rasionalitas, human emosional.

"Bisa saja ada oknum politisi dalam pemilu yang bermain uang, apalagi ada oligarki yang hamburkan banyak uang untuk membeli suara. Jika keadaannya demikian maka pemilu yang seharusnya sehat harus diselamatkan," tukas Komaruddin.

Pemerhati isu-isu strategis Prof Dubes Imron Cotan memaparkan, perlu kesadaran semua komponen bangsa bahwa dalam situasi konflik dan persaingan global seperti tercermin dalam perang Ukraina - Russia, sikap persatuan dan kesatuan bangsa justru harus dirawat supaya tidak memecah bangsa Indonesia.

Imron menyinggung sikap Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Maruf Amin yang mengingatkan agar menghentikan polarisasi politik pada pemilu dalam rangka memenangkan kontestasi, sebab harganya amat mahal.

"Saya kira jika pada tataran pemimpin kita sudah bersikap begitu, maka di tingkat masyarakat harusnya menjaga persatuan bangsa agar tidak terpecah di tengah terpaan cobaan nasional maupun global," cetus Imron.

Direktur Eksekutif Moya Instiute Hery Sucipto menjelaskan, Indonesia merupakan bangsa majemuk yang memiliki kekuatan besar tetapi juga sumber persoalan. Namun konsekuensi tersebut dapat diatasi dengan Pancasila untuk terus membangun dan menjaga persatuan kesatuan. (dil/jpnn)

Pemilu juga memiliki ketidaksempurnaan dalam penyelenggaraannya, misalnya ketidakmampuan masyarakat memilih berdasarkan rasionalitas


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News