Pemilu Legislatif Hong Kong, Penyeru Golput Diperlakukan Seperti Kriminal

Pemilu Legislatif Hong Kong, Penyeru Golput Diperlakukan Seperti Kriminal
Pria memanjat gedung berlantai 68 di Hong Kong pada Jumat guna membentangkan bendera simbol rekonsiliasi antara China dan wilayah tersebut. Foto : (https://www.telegraph.co.uk)

jpnn.com, HONG KONG - Hong Kong menggelar pemilihan umum legislatif (LegCo) pada Minggu mulai pukul 08.30 hingga 10.30 waktu setempat (09.30-11.30 WIB).

Sedikitnya 10.000 ribu polisi dikerahkan, baik yang berseragam maupun tidak, termasuk pasukan khusus untuk menjamin kelancaran pemilu, demikian Komisioner Pasukan Kepolisian Hong Kong (HKPF) Raymond Siu Chak Yee kepada pers.

Pihaknya menegaskan tidak akan memberikan toleransi apa pun kepada para perusuh.

Komisi pengawas disiplin juga mengeluarkan surat jaminan penahanan baru terhadap sejumlah aktivis, seperti Nathan Law yang menyerukan golput.

Nathan dan Ted Hui Chi Fung serta beberapa mantan anggota parlemen dan dewan distrik setempat yang berada di luar negeri, masih terus menyerukan golput.

Secara umum situasi di Hong Kong menjelang pemilu aman dan terkendali.

Beberapa warga mengaku menerima pesan tertulis dari otoritas setempat untuk melakukan pemungutan suara pada Minggu pagi.

Sedikitnya 500 unit taksi telah dipasangi spanduk yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk memenuhi hak pilihnya.

Sedikitnya 10.000 ribu polisi dikerahkan dalam rangka mengamankan jalannya pemungutan suara pemilu legislatif Hong Kong

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News