Pemimpin Hong Kong Bersembunyi Saat Rakyat Mengamuk di Jalan

Pemimpin Hong Kong Bersembunyi Saat Rakyat Mengamuk di Jalan
Chief Executive Hong Kong Carrie Lam menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat, Selasa (18/6). Foto: Reuters

Namun, peringatan itu biasanya memperoleh reaksi berbeda. Kubu pro-Beijing seperti Carrie Lam mengingat tanggal tersebut sebagai kemenangan rakyat Tiongkok. Namun, kubu prodemokrasi memandang peringatan itu sebagai hitungan mundur terhadap kungkungan Partai Komunis.

Kepolisian Hong Kong melaporkan bahwa 13 personelnya harus dibawa ke rumah sakit karena terkena cairan berbahaya. Menurut media, cairan tersebut diduga pembersih selokan yang ditemukan penduduk di dekat lokasi protes.

"Beberapa pendemo mencuri tiang besi dan batu bata dari tempat konstruksi tak jauh dari sini," ujar Inspektur Senior Kong Wing Cheung.

Melalui akun Facebook, kepolisian juga mengecam aksi anarki di Gedung Parlemen di pengujung hari. Mereka minta demonstran meninggalkan gedung atau "menerima konsekuensi hukum yang berat."

Tampaknya, penduduk telanjur kecewa terhadap sikap Lam. Pemimpin negara pulau itu terus bersembunyi sejak mengucapkan permintaan maaf pada medio Juni. Bahkan, dia masih mengurung diri di dalam ruangan saat peringatan kemarin. (bil/c4/dos)


Kemarin, Senin (1/7) Hong Kong memperingati kembalinya negeri itu ke pangkuan Tiongkok. Namun, yang terjadi tak bisa disebut perayaan. Rakyat Hong Kong kembali menggelar aksi protes


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News