Pemkab Bantaeng Cover Asuransi 3.000 Hektare Sawah dan 3.000 Sapi

Pemkab Bantaeng Cover Asuransi 3.000 Hektare Sawah dan 3.000 Sapi
Petani di sawah. Foto: Kementan

"Kalau sapi itu dikhususkan untuk sapi betina, biar bisa berkembang biak. Namun, jika mati, maka peternak dapat asuransi," jelas Rahmania.

Jika sapi ternaknya hilang, juga bakal tercover oleh asuransi. Namun, hanya Rp 8 juta. Itu disebabkan karena dianggap ada unsur kelalaian jika sapi ternaknya sampai hilang.

Program asuransi pertanian itu merupakan satu dari tiga program prioritas bupati dan wakil bupati Bantaeng. Daftar penerima asuransi tersebut menurutnya saat ini telah terdata oleh Dinas Pertanian Bantaeng.

Tiga program itu adalah bantuan modal usaha produktif berbasis dusun dan RW, jaminan ketersediaan pupuk dan asuransi pertanian, serta gratis perlengkapan sekolah setiap tahun ajaran baru.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengakui, pemerintah saat ini masih fokus memberikan asuransi pada komoditi padi dan ternak sapi.

Alasannya, dua usaha pertanian tersebut reisikonya paling tinggi ketimbang yang lainnya.

“Komoditas pangan lain seperti jagung risikonya kecil terkena OPT, kekeringan dan banjir. Jadi, kami cover yang terkena dampak besar seperti padi,” kata Sarwo Edhy.

Asuransi ternak sapi, kata Sarwo Edhy, bertujuan untuk mengamankan indukan yang selama ini banyak dipotong. Apalagi pemerintah sudah membuat peraturan pelarangan pemotongan betina produktif.

Dinas Pertanian dan Peternakan Bantaeng kini telah menjalankan program asuransi pertanian untuk memberi jaminan kepada petani yang gagal panen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News