PENA 98 Tolak Capres Pelanggar HAM dan Pelaku Politik Identitas, Sebut 2 Nama Beken

Sementara itu, eks KOMRAD M Sopiyan mengatakan PENA 98 bakal melaksanakan Peringatan 25 Tahun Reformasi agar generasi milenial tidak lupa terhadap sejarah bangsa, terutama kejahatan rezim Orde Baru.
"Jangan sampai masyarakat abai terhadap kejahatan pelanggaran HAM, kemanusiaan yang belum tuntas," kata dia dalam konferensi pers di Graha PENA 98, Jakarta Pusat, Kamis.
Dia menyebut Peringatan 25 Tahun Reformasi diisi dengan agenda diskusi dari 6-21 Mei yang dilaksanakan di 20 kota di Indonesia.
"Materinya berupa refleksi sejarah dan evaluasi 25 tahun reformasi," kata Sopiyan.
Selain itu, lanjut dia, PENA 98 melaksanakan pula pameran foto yang terbuka untuk umum di beberapa kota dari 11-17 Mei selama Peringatan 25 Tahun Reformasi.
"Pameran foto reformasi yang menceritakan aksi aksi foto demonstrasi dan memorabilia berupa ikat kepala, tameng, molotov cocktail, dan pentungan," ujarnya. (ast/jpnn)
PENA 98 menolak sosok capres pelanggar HAM dan pelaku politik identitas. Dua nama disebut. Ini sosoknya.
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan
- Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka, Dikendalikan Pak Jokowi, Itu Tidak Benar
- Prabowo Sindir Pihak yang Permasalahkan Ijazah Jokowi di Sidang Kabinet
- Hasan Nasbi Hadiri Sidang Kabinet Meski Sudah Mengundurkan Diri, Kok Bisa?
- Prabowo Sambut Presiden Senat Kamboja di Istana, Ini yang Dibahas
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi
- Memahami Gagasan Presiden Prabowo Tentang Mengurangi Ketergantungan dengan Negara Lain