Penambahan Aparat Dan Blokir Internet Tak Akan Pulihkan Papua

Permasalahan berikutnya adalah pemblokiran internet dan beberapa akses komunikasi.
"(Langkah) itu justru menambah kekecewaan masyarakat terhadap kebijakan yang diambil oleh Pemerintah pusat."
Peneliti bidang sosial ini menyadari bahwa di satu sisi, pemblokiran internet ini berusaha untuk menangkal hoaks tapi di sisi lain, dampaknya adalah makin menambah kekecewaan masyarakat di tingkat akar rumput.
"Dan ini yang bisa dieksploitasi," sebut Cahyo.
Ia menegaskan Pemerintah Indonesia harus jeli membaca situasi dan menghentikan cara lama karena ia mendeteksi adanya fenomena untuk menaikkan tensi di Papua dan fenomena untuk memanfaatkan ketidakpuasan masyarakat di sana ke level yang lebih tinggi.
"Jadi yang kita tangkap itu gejala. Gejala untuk menaikkan ketidakpuasan menjadi sebuah ketegangan, menjadi sebuah konflik."
"Dan ini saya melihat di Jayapura, ada fenomena untuk menggeser dari konflik yang bersifat vertikal antara negara dengan orang Papua menjadi konflik yang bersifat horizontal."
Simak informasi terkini lainnya dari Indonesia dan dunia di ABC Indonesia dan bergabunglah dengan komunitas kami di Facebook.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina