Penataan Tanah Abang Dikebut

Penataan Tanah Abang Dikebut
Sebagian jalan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat yang ditutup untuk tenda pedagang kaki lima. Foto: Derry Ridwansah/JPNN.Com

“Bandingkan saja. Jadi saat ini Anies harus minimal sama dengan Ahok atau lebih baik dari Ahok, karena masyarakat punya pembanding,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyoroti kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang menurutnya kembali kumuh. Padahal, Prasetio menyebut Tanah Abang sudah dirapikan saat Presiden Joko Widodo menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

Politikus PDI-P itu mengaku turut membantu Jokowi kala itu merapikan kawasan Tanah Abang. Kumuhnya Tanah Abang, menurut Prasetio menjadi persoalan baru yang dihadapi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Sekarang jadi permasalahan baru. Dulu saya sebagai salah satu orang yang turut membantu Pak Jokowi, Pak Sekda pada saat itu sebagai wali kota, kapolsek, kapolda, dan pangdam membersihkan tempat itu,” ujarnya.

Menurut Prasetio, Jokowi kini tak mau lagi mengajak tamu negara berkunjung ke Tanah Abang karena Tanah Abang kumuh. Padahal, Jokowi sebelumnya tercatat pernah mengajak Presiden Filipina Rodrigo Duterte, pendiri Facebook Mark Zuckerberg, hingga Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde ke Pasar Tanah Abang.

Prasetio menyebut Jokowi juga khawatir kemacetan akan terjadi ketika ia mengunjungi Tanah Abang mengingat kawasan tersebut semrawut. “Pasar Tanah Abang adalah ikon Indonesia, UMKM ya, dan selalu Presiden membawa tamunya ke situ. Sekarang Presiden enggak berani karena kekumuhan itu terjadi,” terangnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, Prasetio terlalu banyak melakukan kunjungan kerja atau kunker sehingga melupakan persoalan Jakarta. “Mungkin Pak Ketua (DPRD DKI) kebanyakan kunker, jadi lupa sama Jakarta, malah jadi anggota DPR daerah (lain) tuh nanti,” katanya.

Anies juga mempertanyakan pernyataan Prasetio yang menyebut Jokowi tidak mau lagi membawa tamu negara berkunjung ke Pasar Tanah Abang karena kondisi yang kumuh. “Memang ada tamu siapa yang datang? Makanya tanyain tuh, kapan (Jokowi) mau ngajak (tamu negara ke Tanah Abang), terus enggak jadi,” ujarnya. (nas)


Berita Selanjutnya:
Waspadai Banjir di 30 Titik

Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS) Mohammad Syaiful Jihad, meminta DPRD tidak menggoreng masalah Tanah Abang.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Indopos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News