Pencabutan Subsidi Alat Tes COVID-19 Picu Kemarahan Warga

Pencabutan Subsidi Alat Tes COVID-19 Picu Kemarahan Warga
PM Australia Scott Morrison meyebut medsos sebagai istana pengecut. Foto: Reuters

Keputusan itu memicu kemarahan di media sosial dan mengundang kritik dari atlet lain, profesional kesehatan dan anggota parlemen.

Mantan pemain Australian Rules Kevin Bartlett mencuit bahwa orang Australia "sudah dianggap bodoh".

Sedangkn Corey McKernan yang juga mantan pemain mencuit: "Orang-orang dengan kerabat yang sedang sekarat/memerlukan tindakan darurat tak bisa memasuki negara bagian mereka sendiri. Anda bilang ke masyarakat mereka tak bisa pergi ke Coles atau sebuah kafe jika belum divaksin, tapi jika Anda nomor satu dunia Anda diizinkan masuk?"

Banyak penduduk Australia –khususnya di Melbourne yang menjadi tuan rumah kejuaraan tenis besar pertama 2022 yang digelar akhir bulan ini– telah mengalami serangkaian penguncian panjang selama dua tahun terakhir.

Pemerintah federal dan negara bagian berupaya keras untuk mendorong vaksinasi. Hasilnya, 90 persen penduduk di atas 16 tahun telah menerima dua dosis vaksin dan program booster kini tengah berjalan.

"(Pengecualian) Itu mengirim pesan mengerikan kepada jutaan orang yang berusaha mengurangi risiko #COVID19Aus bagi mereka dan lainnya. #Vaccination menunjukkan rasa hormat, Novak," cuit Stephen Parnis, mantan wakil presiden Asosiasi Medis Australia.

Asosiasi Tenis Australia dan pemerintah negara bagian Victoria mengatakan Djokovic tidak mendapatkan perlakuan khusus apa pun dalam proses blind review yang melibatkan sekelompok pakar kesehatan.

Blind review adalah pemeriksaan tanpa mengetahui identitas orang yang diperiksa.

Kemarahan publik Australia terhadap penanganan wabah Omicron meningkat ketika rumah sakit dan fasilitas pengujian COVID-19 tertekan oleh lonjakan kasus

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News