Pencurian Terbanyak, Diikuti Pencabulan

Pencurian Terbanyak, Diikuti Pencabulan
Pencurian Terbanyak, Diikuti Pencabulan

ANAK di lingkungan lokalisasi cenderung bertindak pidana untuk mendapatkan uang. Karena itulah, rata-rata kejahatan mereka lebih banyak berkutat pada perampasan dengan kekerasan (ancaman) dan pencurian.

Surabaya Children Crisis Center (SCCC) yang sering mendampingi anak-anak lokalisasi karena tersangkut kasus pidana merilis, selama 2013 ini ada sebelas anak yang tersangkut kasus pidana. Jika dirata-rata, setiap bulan ada satu anak yang bertindak pidana.

Tujuh di antara jumlah tersebut tersangkut kasus pencurian. Baik pencurian biasa, pencurian dengan pemberatan, maupun pencurian dengan kekerasan serta ancaman kekerasan. ''Rata-rata bermotif ekonomi,'' kata Sekretaris SCCC Muhammad Umar.

Menurut dia, motif ekonomi paling dominan karena kebanyakan anak di sana dilatih untuk butuh uang sejak kecil. Uang itu digunakan untuk kepentingan yang tidak berkaitan dengan dunia anak-anak. Misalnya, membeli rokok serta miras. Ada juga yang digunakan untuk membayar PSK. Termasuk, menyamakan status dengan teman seusianya seperti menenteng handphone.

ANAK di lingkungan lokalisasi cenderung bertindak pidana untuk mendapatkan uang. Karena itulah, rata-rata kejahatan mereka lebih banyak berkutat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News