Pendemo Hadiahi Sapu Lidi untuk KPK

Pertanyakan Kasus Dugaan Korupsi di Kemenhub

Pendemo Hadiahi Sapu Lidi untuk KPK
Pendemo Hadiahi Sapu Lidi untuk KPK
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (3/5), mendapat hadiah sapu lidi dari pendemo yang menamakan dirinya Jaringan Aksi Mahasiswa Hukum Indonesia (JAMHI). Ada lima sapu yang mereka berikan kepada petugas KPK yang menemuinya di tangga pintu depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, sekitar pukul 13.00 WIB. "Kami minta agar KPK membersihkan negeri ini dari korupsi," ujar perwakilan demonstran yang memberikan lima ikat sapu untuk lima pimpinan KPK itu.

Menurut Ahmad Chaerudin, perwakilan pendemo, KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi yang diamanahi oleh undang-undang di Indonesia, mestinya jangan pandang bulu ketika bertindak. Siapa saja pelaku korupsi, menurutnya, entah itu melibatkan istana (pemerintah) atau partai politik penguasa, mesti ditindak tegas.

Salah satu yang disorot JAMHI adalah dugaan penyimpangan dalam proyek kereta api listrik pada tahun 2006-2007 senilai Rp 48 miliar, yang telah merugikan negara sekitar Rp 20 miliar. Di mana menurut Chaerudin, ketika KPK sudah menetapkan mantan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Soemino Eko Saputro (sebagai tersangka) awal April lalu, mestinya pengembangan penyidikan juga dilakukan kepada Hatta Rajasa yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Perhubungan.

Selaku orang nomor satu di Kemenhub waktu itu, ujar Chaerudin lagi, peran Hatta tidak bisa dipisahkan. Bahkan menurutnya, dikabarkan bahwa mantan Menhub yang menjabat Menko Perekonomian tersebutlah yang berperan besar dalam penentuan penunjukan langsung, serta besaran nilai proyeknya melalui disposisi yang dikeluarkannya.

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (3/5), mendapat hadiah sapu lidi dari pendemo yang menamakan dirinya Jaringan Aksi Mahasiswa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News