Pendeta Bethany

Oleh Dahlan Iskan

Pendeta Bethany
Dahlan Iskan (kiri) bersama Pendeta Leonard Limato (tengah) dan istrinya. Foto: disway.id

Saya akan pinjam ruang rapat kantor Persebaya. Atau di Wdnsdy (baca: Wednesday) Cafe yang bersebelahan dengan toko sepeda Wdnsdy.

Saya minta maaf kepada Pendeta Leonard atas situasi serba-tutup itu. Saya pun menawarkan untuk duduk saja di kursi yang ada di depan teras kafe Wdnsdy.

Pendeta Leonard ditemani istrinya. Semula sang istri mencari-cari tempat menyendiri. Namun saya menawarinyi untuk gabung saja di satu meja.

Dengan sikap 'lillahi ta' ala' Pendeta Leonard itu saya pun optimistis Bethany akan rukun kembali. Pendeta Leonard-lah tokoh sentral di perpecahan Gereja Bethany itu.

Pendeta Leonard memang salah satu pendiri Bethany. Ia aktivis gereja sejak masih mahasiswa. Yakni sejak masih di gereja Sulung Surabaya.

Dari Sulung ini Leonard mendirikan Gereja Bethany di Jalan Manyar Surabaya. Gereja ini berkembang pesat sampai akhirnya memenuhi syarat untuk mendirikan Sinode sendiri: Sinode Bethany Indonesia.

Tokoh lain di Bethany adalah Pendeta Abraham Alex Tanuseputra. Yang kalau berkhotbah punya daya tarik yang luar biasa.

Tahun 2000 Pendeta Alex minta agar Leonard menjadi sekretaris pribadinya. Dari sinilah Leonard punya hubungan yang panjang dengan Alex. Termasuk hubungan gugat-menggugat.

Dengan sikap 'lillahi ta' ala' Pendeta Leonard itu saya pun optimistis Bethany akan rukun kembali. Pendeta Leonard-lah tokoh sentral di perpecahan Gereja Bethany itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News