Pendeteksi Emisi Karbon NASA Tak Capai Orbit

Amerika Gagal Samai Jepang

Pendeteksi Emisi Karbon NASA Tak Capai Orbit
Pendeteksi Emisi Karbon NASA Tak Capai Orbit
FLORIDA - NASA tertampar keras. Satelit perdana pendeteksi emisi karbon dioksida berskala global milik badan luar angkasa Amerika Serikat (AS) itu gagal mencapai orbit kemarin (24/2). Penyebabnya, setelah diluncurkan dari pangkalan Vandenberg Air Force Base California sekitar pukul 01.55 dini hari waktu setempat, satelit penakar pemanasan global yang dipersiapkan untuk misi dua tahun itu tak bisa lepas dari roket pengangkut.

"Tampaknya itu terjadi karena masalah pemisahan,'' kata George Diller, juru bicara NASA, seperti dilaporkan Daily Telegraph. Tim bentukan NASA akan menginvestigasi lebih lanjut akar penyebab masalah ini.

Dalam peluncuran kemarin, NASA menggunakan roket peluncur Taurus XL untuk mengangkut satelit bernama Orbiting Carbon Observatory (OCO). Satelit itu bertujuan untuk membantu peneliti menentukan dari mana saja asal gas karbon di seluruh permukaan bumi. Selain itu, untuk mengukur seberapa banyak gas rumah kaca yang terserap oleh hutan dan samudera.

Meski Nasa mengklaim bahwa penyebab utama kegagalan itu akibat malfungsi roket, pabrikan roket, Orbital Sciences Corporation (OSC), justru menyangsikannya. Menurut John Brunschwyler salah seorang anggota OSC, tak ada korelasi antara kegagalan proyek bernilai USD 270 juta itu dengan kesalahan mesin.

FLORIDA - NASA tertampar keras. Satelit perdana pendeteksi emisi karbon dioksida berskala global milik badan luar angkasa Amerika Serikat (AS) itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News