Pendidik Jangan Bergaya Feodal
Sekolah Wajib Memiliki Statuta
Kamis, 14 Januari 2010 – 19:33 WIB
Sementara itu masih di tempat yang sama, Budayawan Frans Magnis Suseno juga mengungkapkan bahwa orang yang mempunyai karakter adalah seseorang yang memiliki keyakinan dan sikap dan dia bertindak menurut keyakinan dan sikapnya itu. Menurutnya, keyakinan itu termasuk suatu kejujuran dasar, kesetiaan terhadap dirinya sendiri dan perasaan spontan bahwa ia mempunyai harga diri dan bahwa harga diri itu turun apabila ia menjual diri.
Baca Juga:
“Ia tahu apa itu tanggung jawab dan bersedia mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia bukan 'orang bendera' yang selalu mengikuti arah angin. Ia bisa saja fleksibel, tawar menawar, mau belajar dan berkembang dalam pandangannya,” tegasnya.
Frans menegaskan, feodalisme para pendidik tidak memungkinkan karakter anak-anak didiknya berkembang semestinya. Jika pendidik membuat anak menjadi 'manutan' dengan nilai-nilai penting, tenggang rasa, dan tidak membantah, maka karakter anak tidak akan berkembang.
“Kalau kita mengharapkan karakter, anak itu harus diberi semangat dan didukung agar ia menjadi pemberani, berani mengambil inisiatif, berani mengusulkan alternatif, dan berani mengemukakan pendapat yang berbeda. Ia harus diajarkan untuk berpikir sendiri,” jelasnya. (cha/jpnn)
JAKARTA-Mantan Menteri Pendidikan Nasional Yahya Muhaimin menegaskan bahwa setiap sekolah sebaiknya diwajibkan untuk memiliki statuta yang di dalamnya
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- UKT Mencekik, Mahasiswa Ancam Kemendikbudristek
- Fokus Bangun SDM Anak Asli Papua, Apolos Bagau Jalin MoU dengan Kampus IPB
- Halimah Masuk TikTok Change Makers: Dari Kamar Mandi jadi Inspirasi Dunia
- Banyak Guru Tidak Tenang setelah Diangkat PPPK, Ada Masalah Apa?
- Paiton Energy Hadirkan PLTS Atap di SMKN 54 Jakarta, Ramah Lingkungan
- Siapkan SDM Unggul di Bidang Energi, ITPLN Buka Penerimaan Mahasiswa Baru