Pendidikan Indonesia Lahirkan Generasi Pengecut
jpnn.com - jpnn.com - Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji mengkritisi sistem pendidikan di Indonesia, mulai anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi (PT). Sistem pendidikan di Indonesia dinilai tidak menghasilkan anak-anak cerdas. Selain itu, pola pendidikan yang ada bukan menghasilkan pemimpin tetapi pengecut.
"Sistem pendidikan kita itu salah, bukan menghasilkan anak cerdas dan calon pemimpin, tapi generasi pengecut yang mudah dibodohi," kata Indra di Jakarta, Selasa (31/1).
Dia mencontohkan kasus kekerasan di Universitas Islam Indonesia (UII) yang menewaskan tiga mahasiswa peserta Mapala.
Bila pola pendidikan benar, mahasiswa yang notabene orang dewasa akan berpikir membela diri.
"Perpeloncoan di kalangan perguruan tinggi itu sah-sah saja. Karena ada tugas nonakademis yang tidak bisa dilakukan dosen dan diserahkan kepada senior (dalam organisasi mahasiswa). Namun, tentunya ada batasannya jangan sampai kebablasan hingga menelan korban jiwa," ujarnya.
Mahasiswa yang mengalami tindak kekerasan mestinya harus berani melawan seniornya bila tindakannya sudah kelewat batas.
"Yang terjadi di pendidikan tinggi kita kan, junior iya-iya saja meski sudah dianiaya senior. Ini kenapa? Karena pola pendidikan kita tidak menghasilkan generasi pemimpin tapi pengecut. Ada ketakutan kalau melawan senior malah tambah digebukin, padahal cara melawan tidak harus dengan berkelahi melainkan lewat laporan entah ke dekan, rektor bahkan ke polisi," bebernya. (esy/jpnn)
Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji mengkritisi sistem pendidikan di Indonesia, mulai anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi (PT). Sistem
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Setoran Daerah PTFI Rp 3,35 Triliun Bisa Perkuat Infrastruktur Dasar Papua Tengah
- Signifikansi Seragam Sekolah, Tetap atau Berubah?
- Wakil Ketua MPR Tegaskan Lembaga Pendidikan Berperan Penting Melahirkan SDM Unggul
- Pengamat Pendidikan Nilai Pramuka Harus Ikuti Perkembangan Zaman
- Sinar Primera Group Wakafkan Al-Qur'an sebagai Dukungan pada Pendidkan Agama
- Utamakan Pendidikan, Febby Rastanty Menangis saat Bolos Sekolah