Pendidikan Inovatif: Lima Langkah Bersama UNESCO

Pendidikan Inovatif: Lima Langkah Bersama UNESCO
Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral STF Driyarkara Odemus Bei Witono. Foto: Dokumentasi pribadi

Pertama, dinas pendidikan dan pihak swasta diharapkan dapat membuat sekolah yang lebih inklusif, adil, aman, dan sehat, sesuai dengan inisiatif UNESCO (2022).

Untuk mendukung gagasan tersebut, komitmen kuat diperlukan dalam menciptakan ruang belajar yang memberikan akses kepada semua peserta didik tanpa diskriminasi.

Dalam manajemen sekolah, baik oleh yayasan maupun dinas pendidikan, perlu bukan hanya menghapus kekerasan dan diskriminasi, tetapi juga mendorong upaya mencerdaskan kehidupan bangsa secara optimal.

Melalui kerja sama, pemerintah, dan pemangku kepentingan seharusnya mempromosikan komitmen terhadap perencanaan pendidikan yang matang dan pengembangan basis bukti yang solid untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara signifikan.

Berdasarkan inisiatif UNESCO (2022), pemerintah dan sektor swasta bertujuan tidak hanya menciptakan sekolah inklusif yang mengakomodasi keberagaman, tetapi juga menekankan prinsip adil dan sehat.

Pendidikan transformasi yang diusung tidak hanya mengedepankan transfer pengetahuan, melainkan juga memastikan ketersediaan layanan perawatan komprehensif bagi semua peserta didik.

Dengan pendekatan demikian, pendidikan bukan hanya menjadi sarana pencapaian ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi fondasi yang kokoh bagi pembentukan karakter dan kesejahteraan mental serta fisik individu, menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.

Kedua, pembelajaran dan keterampilan untuk kehidupan, pekerjaan, dan pembangunan berkelanjutan menjadi bagian penting dari program sekolah.

Dinas pendidikan dan pihak swasta diharapkan dapat membuat sekolah yang lebih inklusif, adil, aman, dan sehat sesuai dengan inisiatif UNESCO.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News